Radio Tarbiyah Sunnah

Visi dan Misi

Visi : Mengembalikan umat kepada pemahaman islam yang benar sesuai al Qur’an dan as Sunnah menurut pemahaman generasi terbaik umat (salafush shalih). Menjadi media pembinaan agama islam yang mampu memnyampaikan pesan-pesan ke-islaman yang sesuai dengan pemahaman para generasi islam yang pertama dan utama.

Misi : Pemurnian syariat islam dari segala bentuk syirik, bid’ah dan pemikiran menyimpang. Membina kaum muslimin dengan ajaran islam yang murni dan beramal dengannya. Menghidupkan metode ilmiah dengan berdasarkan kepada al Qur’an dan as Sunnah sesuai pemahaman salafush shalih.

Tujuan

Dilandasi oleh arti pentingnya ilmu syar’i dan penyebarannya sebagai jalan untuk meraih kebahagiaan dunia dan akhirat, maka pendirian Pusat Penyiaran Dakwah Islam ini bertujuan untuk : Menumbuhkan semangat dan kecintaan kaum muslimin terhadap ilmu-ilmu syar’i yang shahih, yang bersumber pada al Qur’an dan as Sunnah menurut pemahaman generasi salafush shalih. Memenuhi kebutuhan kaum muslimin dalam penyebaran dakwah dan informasi yang bermanfaat bagi kehidupannya di dunia, terlebih kehidupan yang pasti dan abadi di akhirat. Menyampaikan dan menjelaskan tauhid, syirik, sunnah dan bid’ah melalui cara hikmah dan bijaksana dengan menerapkan metode tashfiyah dan tarbiyah. Hanya kepada Allah kami mengharapkan sebaik-baiknya balasan bagi kita semua.

Aspek Acara

Kegiatan penyiaran disusun dalam aspek/pola acara selama 24 jam yang ber-konten materi dakwah dan kegamaan serta masalah kesehatan dan sosial kemasyarakatan , tanpa jeda iklan komersil. Hal ini merupakan tujuan yang mendasar untuk menjadikan Radio Rodja sebagai media elektronik yang murni untuk kepentingan dakwah, insyaalloh. Adapun untuk Radio Rodja Bandung konten pola acara (lokal Bandung) untuk tahap awal 20 % dari 80% pola acara relay dari Radio Rodja Cileungsi. Pola acara lokal dalam tahap awal ini akan di dominasi oleh siaran kajian bedah kitab (langsung/ulangan) dengan bahasa sunda.

Secara keseluruhan aspek/pola acara terdiri dari:

Kajian bedah kitab

• Kajian kitab karangan ulama-ulama robbaniyyin yang memuat berbagai disiplin ilmu syar’i disampaikan oleh Asatidz yang terpercaya keilmuannya.

Pembacaan fatwa-fatwa ulama islam

• Pembacaan fatwa dari para ulama islam yang diangkat dari kitab-kitab kumpulan hadits Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam

Pembacaan doa-doa

• Pembacaan doa-doa yang di-sunnah-kan oleh Rasulullah  berupa doa pagi dan sore serta doa-doa lainnya.
• Pembacaan mutiara hikmah dari salafush shalih

Dialog interaktif

• Berupa acara Tanya jawab seputar permasalahan keagamaan maupun masalah sosial kemasyarakatan dengan menghadirkan narasumber ataupun via telepon.

Murottal al Qur’an

• Pembacaan al Qur’an al Karim oleh Aimmatul Masajid
• Murottal al Qur’an dan terjemahannya

Muhadhoroh ilmiyah

• Muhadhoroh para Masyaikh Ahlus Sunnah dengan disertai terjemahannya.

Lokasi Studio-Stasiun Pemancar

Desa Selacau, Kampung Lembur Tengah, Batujajar, Kabupaten Bandung Barat, tepatnya pada lahan wakaf ma’had tarbiyatussunnah. Dengan jarak tempuh 10 km dari pusat kota Bandung.

Beberapa pertimbangan pemilihan lokasi :

• Pemancar AM akan menimbulkan interferensi yang bisa mengganggu warga sekitar, sehingga pemancar harus berlokasi diluar kota dengan lahan yang cukup sehingga sistem grounding bisa sepenuhnya diterapkan.
• Adanya komunitas warga setempat yang kuat dan berpengaruh yang bisa menopang keberadaan stasiun radio tersebut.

Estimasi Coverage Area Siar

Ditargetkan daya siar Radio Rodja Bandung di frekuensi AM bisa menjangkau radius rata-rata minimal 40 km. Dengan perkiraan cakupan daerah siar meliputi : Kota Bandung, Kabupaten Bandung, Cianjur, Gunung Halu, Padalarang, Lembang, Subang, Sumedang, Majalaya, Soreang, dll.

Alhamdulillah setelah melakukan siaran perdana dan mengudara di awal Juni 2011, daerah siar Rodja Bandung telah mencapai beberapa daerah tersebut. Walaupun belum semua daerah siar yang bisa menerima siaran Rodja Bandung. Hal ini dikarenakan masih adanya power supply (power module) yang harus dilengkapi, yang memerlukan biaya yang cukup besar. Serta masih dilakukannya penyempurnaan teknis pada konfigurasi sistem alat pemancar yang sudah ada.